ego kami para pria ..

|

Waktu saja sudah mampu membuat kita dewasa, tapak kaki yang masih dengan semangat lalui tiap detik kian membungkam dan menyelimuti diri dengan berjuta pengalaman.
Dibayangi akan ego merubah kita menjadi semakin idealis, hingga menomor-2kan perasaan. Embel-embel kasih sayang yang seharusnya memang itulah yang diberikan pada mereka para wanita seolah semuanya itu hanyalah kemiskinan dan harus ditelantarkan lalu memadati isi hati dengan kekayaan egois.
“Impossible is Nothing”, akankah ini cuma pepatah belaka saja?? Apakah sebuah kebiasaan itu tidak bisa dirubah?? Dipenuhi dengan ego memanglah merupakan sifat yang lahiriah buat para pria, akan tetapi apakah tidak bisa adanya perubahan?? Apakah tidak ada dispensasi untuk sebuah perasaan??
Lembut adanya, halus sifatnya, santun perangainya dan ingin menjadi pusat perhatian dari para lawan jenisnya. Itu merupakan hal umum dan sifat yang lahiriah dari seorang wanita, tetapi mereka bisa berubah kuat dan tegar dengan seketika. Bagaimana dengan kita para pria, haruskah selalu mengutamakan ego kemudian menginjak – injak hati??

Suatu kali kita para pria butuh tangis kala kita memang terjatuh. Menangislah kalau kau memang perlu menangis, lalu bangkit dan tegar kembali dari semuanya. Bersedihlah jika itu memang dipaksa sebuah keadaan, bukan hal yang membuat kita terbius dengan keadaan. Tapi kita para pria, malu menunjukkan tangis di depan mereka para wanita meski rupa memancarkan cahaya kesedihan. Kabur dengan begitu saja, menghindar dan mencoba mencari kesenangan. Itukah sosok seorang pria?? Aku rasa tidak kawan…
CINTA, 5 kata yang menyimpan begitu banyak arti yang berbeda. Kesemua ungkapan yang keluar dari tiap mulut tetap dengan satu tujuan, mencapai kebahagiaan yang memang sangat kita idamkan. Mulai ukirkan titik demi titik bait dari kisah kita bersama mereka dengan kehangatan pelukan sayang, bukan dicambuk dengan egois yang berlebihan.
Aku tidak berkata semua teman – teman pria memiliki sifat yang demikian. Mungkin ada sebahagian kecil, atau malah umumnya kita kaum adam memang seperti ini?? Bisa jadi ..
Memendam ego bukan berarti sebuah kebodohan, bukan pula suatu kekalahan. Kita tetaplah pria yang kuat dan tegar sekalipun mengendalikannya dan merubahnya menjadi sebuah pandangan kepada realistis. CINTA tidak butuh identitas, tidak memerlukan keteguhan akan pemikiran yang terlalu idealis. Dia hanya butuh perhatian, kasih sayang yang tulus, tidak diperbudak akan kemarahan dan egois.
Apa artinya barisan kata ini aku rangkum, bersatu hingga menjadi satu kalimat dengan rentetan beratus kata yang tidak jelas. Maaf, kalau aku tidak sanggup membuat rintihan kata penuh makna atau sajak indah yang dibanjiri setiap kiasan bernada indah. Apa seharusnya putaran tiap kata yang melekat ini aku buang dan campakkan jauh-jauh. Tidak kawan, hanya parau terkapar dari genggaman dan dentingan waktu yang terngiang di sela tulisan-tulisan dinding perkenalan.